Gerak secara umum dapat di definisikan sebagai perpindahan kedudukan suatu benda dari satu tempat ke tempat lainnya dalam selang waktu tertentu. Gerak dapat dijelaskan dalam 3 ilmu kajian yang berbeda, yaitu melalui kajian fisika, kimia, dan biologi.
A.
Gerak menurut fisika
Gerak merupakan perpindahan suatu kedudukan benda dari satu tempat ke tempat lainnya
terhadap titik yang di tetapkan sebagai titik acuan atau patokan. gerak suatu
benda tanpa memperdulikan penyebabnya (kinematika) terdiri atas satu dimensi yang di bagi menjadi :
Ø Gerak
lurus beraturan (GLB) merupakan gerak benda pada lintasan lurus dengan laju
tetap.
Ø Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) merupakan gerak yang menempuh lintasan lurus
yang kecepatannya mengalami perubahan yang sama setiap selang waktu tertentu.
Ø Gerak
peluru merupakan gerak benda yang ditinjau dari percepatan, perpindahan, serta
kecepatan yang termasuk gerak vertical murni dari benda jatuh yang mendapat
percepatan karena adanya gaya gravitasi.
B.
Gerak menurut Kimia
Gerak pada bidang
kajian kimia merupakan interaksi antar partikel atom negatife (elektron) yang
membutuhkan energi untuk mengelilingi orbit tertentu. Setiap orbit mempunyai
tingkat energi tertentu dan energi setiap electron adalah tetap apabila elektron
tersebut pada lintasannya.
C.
Gerak menurut Biologi
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang
disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut.
Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa
perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian
dari tubuh.
Ø Gerak pada Manusia dan Hewan
Pada manusia dan hewan dalam melakukan geraknya
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak sehingga dapat dilihat
secara nyata. Otot merupakan
alat gerak aktif dalam system gerak. Pada umumnya manusia dan hewan mempunyai
kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara
otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak
digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakkan tulang karena mempunyai kemampuan
yang digunakan untuk melakukan kontraksi.
Ø Gerak pada Tumbuhan
Tumbuhan seperti halnya hewan juga melakukan gerak
sebagai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya. Rangsangan tersebut dapat
berasal dari lingkungan maupun dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Tumbuhan
tingkat tinggi juga melakukan gerak pada organ-organnya. Contoh gerak pada tumbuhan
antara lain mekarnya bunga, daun yang menjadi layu, dan sulur pada tanaman
kacang panjang yang membelit. Gerak pada tumbuhan dibagi menjadi 4, antara lain
:
A. Gerak autonom
merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar.
Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam
tumbuhan itu sendiri. Gerak autonom disebut juga gerak endonom atau gerak
spontan. Contoh gerak autonom antara lain sebagai berikut.
1.
Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya
dan umbi lapis bawang merah yang masih hidup.
2. Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
3. Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun,
dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan
massa dan jumlah sel. Pertumbuhan ini menimbulkan gerak autonom.
B. Gerak esionom merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang
berasal dari luar tubuh tumbuhan. Berdasarkan arah geraknya, gerak esionom
dibedakan atas gerak nasti, gerak tropisme, dan gerak taksis. Salah satu contoh gerak esionom adalah gerak
akibat tekanan turgor. Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel.
Tekanan turgor disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan
tekanan pada dinding sel. Gerak esinom dibagi menjadi :
1.
Gerak Nasti
Gerak nasti merupakan
gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke
atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu,
cahaya, dan kelembaban. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak
nasti dibedakan menjadi:
Ø Termonasti
merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu.
Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga
crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika
mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan
menutup lagi.
Ø Fotonasti
merupakan gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena
pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu matahari terbenam.
Ø Seismonasti
merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau
getaran. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika
disentuh.
Ø Gerak niktinasti (nyktos = malam) merupakan
gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam
hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang
tergolong tumbuhan polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari. Gerak ini
disebabkan oleh perubahan tekanan turgor sel-sel pada jaringan di dalam
persendian daun.
Ø Gerak nasti
kompleks merupakan gerakan sebagian
tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh
gerak nasty kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh
cahaya matahari, zat kimia, dan air.
C.
Tropisme (tropos = balik) merupakan
gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Tropisme yang menuju
sumber rangsang merupakan gerak positif, sedangkan yang menjauhi rangsang
adalah negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, tropisme dapat
dibedakan menjadi :
1. Fototropisme atau heliotropisme
merupakan gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang
berupa cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1)
Fototropisme positif, merupakan
gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya Contoh: Ujung batang bunga
matahari yang membelok menujuke arah datangnya cahaya.
2)
Fototropisme negatif, merupakan gerak tanaman atau bagian tanaman
menjauhi arah datangnya cahaya. Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah
datangnya cahaya.
2. Kemotropisme
merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa
bahan kimia. Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi
zat racun.
3. Hidrotropisme
merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa
hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air.
4.
Geotropisme merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya
gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah
gerak terhadap gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Geotropisme positif, merupakan gerak yang menuju ke pusat
bumi.Contoh: Gerak ujung akar kepala.
b. Geotropisme negatif,
merupakan gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung
batang tumbuhan.
5. Tigmotropisme
atau haptotropisme (thigma = singgungan; hapto = sentuhan) merupakan gerak
membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya persinggungan (sentuhan).
Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung
batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat merambatnya.
D. Gerak
taksis merupakan gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi
rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif,
sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif. Berdasarkan
jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi :
1. Fototaksis merupakan
gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang
cahaya.
2. Kemotaksis merupakan
gerak seluruh tubuh tumbuhan karenapengaruh rangsang zat kimia.
E. Gerak higroskopis
merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruhperubahan kadar air di
dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata Gerak higroskopis ini
merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup.
DAFTAR PUSTAKA
·
Sugaiarto, Bambang.dkk. 2010. Kimia Dasar untuk Pendidikan Sains.
Surabaya : Unesa University Press.
·
Giancoli, Douglas. C.2001. Fisika Edisi ke lima. Indonesia :
Erlangga
·
Krisno, Moch. Agus. Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
pembukuan Nasional.
·
Guru Ngeblog(2008).Sistem Alat gerak /Otot pada
manusia.from :http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/04/sistem-alat-gerak-otot-pada-manusia/.
16 September 2011.
wah, tulisannya bagus, boleh copy paste buat blogku ya kak?
BalasHapusfollow back at younichi.blogspot.com
artikel yang menarik & lumayan lengkap..
BalasHapusnamun saya mau tanya, gimana jika seseorang terkena penyakit " struk "??
kan mereka tidak bisa bergerak sama sekali, baik sebagian badanya badannya maupun seluruh badanya..
apa yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa tersebut??