KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah suatu cara pemisahan
dimana komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara 2 fase,
yaitu fase stasioner/diam (padat atau cair), dan fase mobil / fase gerak (cair
atau gas). Fase gerak dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. Fase
diam cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fasa gerak cenderung
menghanyutkannya.
Mekanisme
pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada
kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring,
yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang
kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam
pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air,
etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan. Kromatografi
Kertas dapat digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen tinta, pewarna, senyawa tumbuhan (klorofil), make-up, dan
banyak zat lain
·
Misalnya : terdapat tiga pena biru dan akan mencari tahu dari tiga
pena itu, yang mana yang digunakan untuk menulis sebuah pesan. Sampel dari
masing-masing tinta diteteskan pada garis dasar pinsil pada selembar
kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam
pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Dalam
gambar, pena ditandai 1, 2 dan 3 serta tinta pada pesan ditandai sebagai M.
Kertas digantungkan pada wadah yang berisi lapisan
tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai didalamnya. Perlu diperhatikan
bahwa batas pelarut berada dibawah garis pada bercak diatasnya. Kadang-kadang
kertas hanya digulungkan secara bebas pada silinder dan diikatkan dengan klip
kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian ditempatkan dengan posisi
berdiri pada bawah wadah.
Karena
pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen yang berbeda dari
campuran tinta akan bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan
berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Gambar 12.4 Contoh hasil kromatografi kertas pigmen dari
www.indigo.com/ science-supplies/filterpaper. html |
Add caption |
b. Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi
lapis tipis adalah pemisahan zat
berdasarkan kepolarannya, prinsipnya ada dua yakni partisi dan absorbsi. Bila
fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi
penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka
teknik ini disebut kromatografi pembagian (partition chromatography). Metodenya
ada dua fase gerak ( pelarutnya ) dan fase diam ( sampelnya ).
Menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina
yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.
Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.
Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi
yang mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan
pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Pelaksanaan ini biasanya dalam
pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna atau
pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang berwarna hijau dan kuning.
Cara pemisahan :
·
Sebuah
garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes
pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan
pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini
dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya
kromatogram dibentuk / tinta ikut naik ke atas.
Ketika bercak dari campuran itu
mengering, lempengan ditempatkan pada sebuah gelas kimia bertutup berisa
pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas
pelarut berada dibawah garis dimana posisi bercak berada.
Alasan untuk menutup gelas kimia adalah
untuk meyakinkan bahwa kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari
pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan
beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas
kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
Karena pelarut bergerak lambat pada
lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak
pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak dari perbedaan bercak warna.
c.
Kromatografi Gas
Kromatografi gas adalah cara pemisahan kromatografi
menggunakan gas sebagai fasa penggerak. Zat yang dipisahkan
dilewatkan dalam kolom yang diisi dengan fasa tidak bergerak yang
terdiri dari bahan terbagi halus yang cocok. Gas pembawa mengalir melalui
kolom dengan kecepatan tetap, memisahkan zat dalam gas atau cairan, atau
dalam bentuk padat pada keadaan normal. Cara ini digunakan untuk percobaan
identifikasi dan kemurnian, atau untuk penetapan kadar.
Umumnya,
untuk kromatografi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon
teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan
ke dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah
gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan
gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida
dimungkinkan dengan teknik ini.
Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair
atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian dari sistem
pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan
untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (atau
“aerograph” atau ”gas pemisah”).
Informasinya membantu dalam menyelasikan tugas mengenai kromatografi,,
BalasHapusselain itu dengan adanya blog ini akan membantu responden dalam menambah pengetahuannya..
dari segi blog sudah bagus
Terima kasih atas tanggapannya mbak atiqoh..
BalasHapusmemang sengaja blog ini saya gunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam mengakses informasinya...
iah namun blog ini menurut memang sudah cukup memadai sebgai penyedia info pengetahuan